Benarkah Full Day School Memengaruhi Kepribadian Siswa?
Menurut
Ki Hajar Dewantara, pendidikan menyangkut upaya memahami dan mengayomi
keburukan peserta didik sebagai subjek pendidikan. Dimana tugas pendidik adalah
mengembangkan potensi peserta didik dan menawarkan pengetahuan kepada peserta
didik dalam suatu dialog.
Namun
semakin lama, pendidikan semakin menuntut kecepatan penyerapan pembelajaran
pada setiap peserta didiknya. Sehingga muncul sistem pendidikan baru, yaitu full day school yang berlangsung
sepanjang hari.
Full day school merupakan salah satu sistem pendidikan yang baru yang dilaksanakan seharian penuh di sekolah. Sistem ini diharapkan dapat membentuk pribadi siswa yang berintelektual tinggi yang bisa menggabungkan aspek pengetahuan, keterampilan, serta sikap siswa. Sistem full day school ini berlaku setiap hari dari pukul 06.45 sampai dengan pukul 15.30. Seiring berjalannya waktu, sistem full day school ini menyebabkan banyak dampak yang positif maupun negatif. Dampak positif full day school antara lain:
1. Memberikan pengayaan dan pendalaman materi.
2. Melakukan pembiasaan hidup yang baik.
3. Terwujudnya intensifikasi proses pendidikan
Sedangkan dampak negatif dari full day schol yaitu:
1. Sedikitnya waktu interaksi antara anak dengan orang tua.
2. Kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua.
3. Menimbulkan rasa bosan siswa karena dituntut harus terus belajar.
Terlepas
dari dampak yang ditimbulkan, perpanjangan jam belajar di sekolah ini membuat
guru menjadi lebih lama dalam membentuk karakter pada diri siswa, serta
kebanyakan orang tua merasa tenang karena anaknya dapat menghabiskan waktu
untuk kegiatan yang baik di sekolah. Dengan kesibukan di sekolah, siswa dapat
menjauhi perilaku negatif yang ada di luar sekolah.
Selain
itu, sistem ini juga bisa berpotensi untuk mengurangi hak siswa dalam bermain,
hak siswa dalam beristirahat, hak siswa untuk berekreasi, serta membuat stress
siswa karena sistemnya tidak dikemas dengan rapih di sekolahnya.
Oleh
karena itu, kita sebagai calon pendidik harus paham betul bagaimana cara yang
baik untuk menerapkan pelajaran pada sistem full
day school ini. Misal dengan cara menyelipkan ice breaking di tengah-tengah pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran dengan santai (tidak tegang), serta harus menyeimbangkan juga
antara belajar dengan istirahat agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan
mengikuti pembelajaran pada sistem full
day school ini.
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia, U. U. R. (2003). Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Siregar, Lis. (2017). Full Day School Sebagai Penguatan Pendidikan Karakter (Perspektif
Psikologi Pendidikan Islam).
Wicaksono, A. G. (2018). Fenomena Full Day School dalam Sistem Pendidikan
Indonesia. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 1(1), 10-18.
Yuwono, T. H. (2017). Full Day School: Realisasi Pembentukan Karakter Anak.
Komentar
Posting Komentar